Mahasiswa Semester 14

Saturday, May 31, 2008

"sulit untuk masuk Universitas (Mahasiswa) dan lebih sulit lagi keluar universitas (Sarjana)"

sepertinya anekdot itu masih berlaku untuk saya, sore ini saya mencoba memulai untuk menulis proposal skripsi di lego-lego fkm. tapi, belum banyak yang mampu aku tulis, pikiranku tiba-tiba terbuyarkan oleh sapaan seorang teman yang menepuk pundak kiriku. seorang teman angkatan di fkm, tapi bedanya dia telah sarjana (SKM) dan lanjut di Pasca. ia kemudian membuka laptopnya dan browsing, cari apa tanyaku.. bahan tesis ucapnya santai!! Tesis... pikirku dalam hati, akh... sangat kontras dengan diriku.

kami sama-sama masuk kampus ini, di-opspek bersama, kuliah sama-sama, tapi nasib berbeda. aku duduk disini menulis proposal skripsi dan ia sudah menulis tesis... hahaha....hahaha....

anekdot itu (mungkin) tidak lagi berlaku bagi mahasiswa generasi hari ini. Paradigma pendidikan di kampus-kampus besar telah banyak berubah, dengan asumsi ingin mencapai kualitas didik yang lebih baik, kampus berlomba-lomba untuk mengubah konsep pendidikannya. keberhasilan Universitas dimata para konsumennya adalah sejauh mana Universitas mampu meluluskan mahasiswanya secepat mngkin dan memberikan nilai (IPK) setinggi mungkin. alhasil, hari ini kita tidak perlu kaget jika mendapat mahasiswa yang menyelesaikan studinya dengan 3,4 tahun dengan IPK 3,8 atau bahkan 4,00 serta di fakultas-fakultas yang terbilang rumit atau susah seperti Fak. Kedokteran dsb.

Jika ajaran baru akan dimulai, Setiap Universitas berlomba-lomba (baca:mengemis) untuk mendapatkan mahasiswa baru dengan mempromosikan dirinya sejak awal kepada siswa-siswa SMU dan orang tua siswa. diskursus hari ini menempatkan Universitas sebagai sebuah lahan industri, dengan berfokus pada seberapa besar laba yang didapat dari mahasiswa yang masuk kuliah. jualan cepatnya mahasiswa menyelesaikan studi dan IPK tinggi ternyata tidak sesuai dengan kondisi faktual yang mesti diperoleh oleh mahasiswa tersebut setelah lepas dari kampus.

universitas yang berkobar-kobar mempromosikan diri ketika penerimaan mahasiswa baru ternyata lulusannya banyak yang menganggur, alias tidak punya pekerjaan dan karena tidak menemukan tempat kerja. Jika didata, jumlah penganggur sarjana lulusan universitas setelah krisis ekonomi 1997 tidak jauh beda dengan angka pengangguran tahun 1989 dan 1995, yakni 10,93 persen pada 1989 dan 12,36 persen pada 1995. Sedangkan data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan bahwa dari tahun 2000-2005 jumlah penganggur sarjana universitas cenderung mengalami pasang surut, tetapi pada 2005 data pengangguran universitas semakin melonjak.

tahun 2000 jumlah penganggur sarjana lulusan universitas mencapai 277.000 orang, 2001 meningkat sedikit menjadi 289.000 orang, 2002 menurun sedikit menjadi 270.000 orang, 2003 menurun lagi menjadi 245.000 orang, dan pada 2004 meningkat tajam jadi 348.000 orang, tahun 2005 lebih meningkat lagi menjadi 385.418 orang.

Majalah Time edisi November 2007, yang mengeluarkan suplemen Pendidikan Tinggi yang memuat 200 universitas terbaik di dunia. Tidak satu pun universitas Indonesia yang masuk dalam kategori 200 universitas terbaik di dunia. Asumsi paling mendasar yang menyebabkan banyaknya pengangguran alumni universitas adalah disebabkan oleh rendahnya mutu pendidikan universitas di negeri ini.

hal ini tentunya didukung oleh perilaku civitas akademika di kampus, mahasiswa senang jika dosennya tidak masuk ngajar dan dosen pun senang terlambat masuk ngajar. sederhananya adalah, Dosen Kejar Proyek dan Mahasiswa Kejar Ijazah. saatnya kualitas pendidikan di kampus diperbaiki, kampus mestinya adalah ruang belajar dan berproses bagi mahasiswa, bukan sebagai tempat kursus bagi ribuan orang. hingga lulusan universitas mampu menjadi pemikir-pemikir di masyarakat.

CEPAT KELUAR sebelum DIKELUARKAN oleh kampus kata teman tadi.
Hati-hati Kataku...
Sudah Baca Novelnya 'DO'?
Ada 3 Hal Yang tidak Boleh Diganggu dan Jika diganggu, langsung dapat akibatnya:
1. Membangunkan Macan Tidur
2. Melawan Ibu Mertua
3. Mengganggu Mahasiswa Semester 14

hehehe.... untuk ketua forum mahasiswa Semester 14 UNHAS. Semangat Kawan!!!!!




Kategori